TIM PAUD Moderamen GBKP
Sekretariat
PAUD : Kristen No.16 Kelurahan Padang Mas KP.22115 Kabanjahe
|
Pernah mendengar kalimat seperti ini: "Anak Anda
pintar sekali, pasti IQ-nya tinggi."Dulu, kecerdasan seseorang memang
dikaitkan atau diukur dengan Intelligence Quotion (IQ). Anak yang IQ-nya
tinggi dianggap cerdas, bahkan yang IQ-nya di atas 140 seperti Albert Einstein
disebut genius. Sebaliknya IQ rendah juga dihubungkan dengan ketidak-cerdasan
atau bodoh.
Sebenarnya, kecerdasan seseorang tidak
dapat diukur dengan satu tolok ukur saja seperti IQ. Bahkan hasil tes IQ
sangat terpengaruh dengan kondisi pada saat seseorang menjalani tes. Tempat tes
yang kurang nyaman, kondisi fisik yang kurang baik juga ikut mempengaruhi hasil
tes IQ.
Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengemukakan teori Kecerdasan Majemuk.
yang meliputi beberapa jenis kecerdasan Setiap orang memiliki
bidang-bidang kecerdasan yang menonjol, di lain pihak, kecerdasan lain kurang
berkembang.
Kecerdasan majemuk
secara garis besar terdiri dari 9 jenis kecerdasan:
1.Kecerdasan Bahasa
Kemampuan
menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri. Berhubungan kemampuan mengolah
bahasa dan kata-kata, di antaranya berbicara, menulis puisi, dsb
2.Kecerdasan Logika - Matematika
Kemampuan memahami
penalaran dan logika, hubungan sebab akibat, kemampuan mengenali pola, mengolah
angka.
3.Kecerdasan Visual - Spatial
Kemampuan yang
berhubungan dengan penglihatan, seperti gambar, diagram, peta, karya seni, dan
kemampuan menciptakan gambar mental
4.Kecerdasan Musik
kemampuan mengenali
nada dan musik, memainkan alat musik, mengarang lagu
5.Kecerdasan Fisik
Kemampuan
menggunakan seluruh tubuh untuk memecahkan masalah, membuat atau menghasilkan
sesuatu dan tentu saja olah tubuh seperti sport, menari, dsb
6.Kecerdasan Alam
Kecerdasan alam
banyak berhubungan dengan alam, flora dan fauna, misalnya mampu mengenali jenis
hewan dan tumbuhan lebih dari orang lain, kegemaran mengamati alam, mengkoleksi
benda-benda alam seperti batu-batuan dan tumbuhan, memelihara hewan
7.Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan mengenali
diri sendiri, siapa diri kita, apa yang dapat kita lakukan, apa yang ingin kita
lakukan, nilai-nilai hidup yang kita yakini, dsb
8.Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan memahami
orang lain.
9.Kecerdasan Spiritual
Kemampuan memahami
pertanyaan tentang kehidupan dan pengalaman spiritual
Perlu diingat:
1. Semua orang memiliki semua
jenis kecerdasan majemuk
2.
Setiap orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai tingkat tertentu
3.
Semua kecerdasan saling berhubungan dan bekerja sama
4.
Seseorang memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol, sementara
beberapa kecerdasan lain kurang berkembang
5.
Setiap jenis kecerdasan dapat terus ditingkatkan dengan melatihnya. Misalnya, seseorang
memiliki kecerdasan logika matematika yang tinggi namun karena
tidak pernah dilatih, kecerdasan itu kurang berkembang
Setiap anak, dan orang dewasa, memiliki beberapa kecerdasan yang
menonjol, kecerdasan itu perlu terus dikembangkan. Otak manusia bersifat
plastis (Plastisitas otak), artinya mudah dibentuk. Kita memiliki kesempatan
seumur hidup karena otak kita tidak pernah berhenti berkembang. Apa yang kita
alami dan pelajari mengubah struktur otak kita. Dengan memilih aktivitas yang
sesuai, kita dapat meningkatkan kecerdasan kita lebih baik lagi.
Dikutip Pt P Kbn(RPI 2014) Sumber: http://www.pbs.org/wnet/gperf/education/ed_mi_overview.htmlPernah mendengar kalimat seperti ini: "Anak Anda
pintar sekali, pasti IQ-nya tinggi."Dulu, kecerdasan seseorang memang
dikaitkan atau diukur dengan Intelligence Quotion (IQ). Anak yang IQ-nya
tinggi dianggap cerdas, bahkan yang IQ-nya di atas 140 seperti Albert Einstein
disebut genius. Sebaliknya IQ rendah juga dihubungkan dengan ketidak-cerdasan
atau bodoh.
Sebenarnya, kecerdasan seseorang tidak
dapat diukur dengan satu tolok ukur saja seperti IQ. Bahkan hasil tes IQ
sangat terpengaruh dengan kondisi pada saat seseorang menjalani tes. Tempat tes
yang kurang nyaman, kondisi fisik yang kurang baik juga ikut mempengaruhi hasil
tes IQ.
Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengemukakan teori Kecerdasan Majemuk.
yang meliputi beberapa jenis kecerdasan Setiap orang memiliki
bidang-bidang kecerdasan yang menonjol, di lain pihak, kecerdasan lain kurang
berkembang.
Kecerdasan majemuk
secara garis besar terdiri dari 9 jenis kecerdasan:
1.Kecerdasan Bahasa
Kemampuan
menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri. Berhubungan kemampuan mengolah
bahasa dan kata-kata, di antaranya berbicara, menulis puisi, dsb
2.Kecerdasan Logika - Matematika
Kemampuan memahami
penalaran dan logika, hubungan sebab akibat, kemampuan mengenali pola, mengolah
angka.
3.Kecerdasan Visual - Spatial
Kemampuan yang
berhubungan dengan penglihatan, seperti gambar, diagram, peta, karya seni, dan
kemampuan menciptakan gambar mental
4.Kecerdasan Musik
kemampuan mengenali
nada dan musik, memainkan alat musik, mengarang lagu
5.Kecerdasan Fisik
Kemampuan
menggunakan seluruh tubuh untuk memecahkan masalah, membuat atau menghasilkan
sesuatu dan tentu saja olah tubuh seperti sport, menari, dsb
6.Kecerdasan Alam
Kecerdasan alam
banyak berhubungan dengan alam, flora dan fauna, misalnya mampu mengenali jenis
hewan dan tumbuhan lebih dari orang lain, kegemaran mengamati alam, mengkoleksi
benda-benda alam seperti batu-batuan dan tumbuhan, memelihara hewan
7.Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan mengenali
diri sendiri, siapa diri kita, apa yang dapat kita lakukan, apa yang ingin kita
lakukan, nilai-nilai hidup yang kita yakini, dsb
8.Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan memahami
orang lain.
9.Kecerdasan Spiritual
Kemampuan memahami
pertanyaan tentang kehidupan dan pengalaman spiritual
Perlu diingat:
1. Semua orang memiliki semua
jenis kecerdasan majemuk
2.
Setiap orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai tingkat tertentu
3.
Semua kecerdasan saling berhubungan dan bekerja sama
4.
Seseorang memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol, sementara
beberapa kecerdasan lain kurang berkembang
5.
Setiap jenis kecerdasan dapat terus ditingkatkan dengan melatihnya. Misalnya, seseorang
memiliki kecerdasan logika matematika yang tinggi namun karena
tidak pernah dilatih, kecerdasan itu kurang berkembang
Setiap anak, dan orang dewasa, memiliki beberapa kecerdasan yang
menonjol, kecerdasan itu perlu terus dikembangkan. Otak manusia bersifat
plastis (Plastisitas otak), artinya mudah dibentuk. Kita memiliki kesempatan
seumur hidup karena otak kita tidak pernah berhenti berkembang. Apa yang kita
alami dan pelajari mengubah struktur otak kita. Dengan memilih aktivitas yang
sesuai, kita dapat meningkatkan kecerdasan kita lebih baik lagi.
Dikutip Pt P Kbn(RPI 2014) Sumber: http://www.pbs.org/wnet/gperf/education/ed_mi_overview.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar