Sabtu, 30 Desember 2017

foto keluarga kaban

makasar 5 des 2017 

gowa sulsel des 2017

metro tv mdn mei 2017

bandung maret 2017

 foto usul pensiun juni 2018

reuni arumba 79
jan 2016 i-gbkp jl katepul

 des 2015 i rumah gugung pernantin


tanda em mei 2015

juni 2016 @pacific place jkt

agust 2016 i harmonika Psr 1 mdn

pernantin Des 2015spore 2014manhattan 11 jun 2018 mdn



kerja rani 17 jun 2018
buka tahun 2018 i jln katepul
jamb                                                     
ur rd mayamh 9 Nop 2018


gbkp jl katepul 8 nop 2018


rakor di rindam siantar
tamrin plaza 10des 18
3 jan 19 @ cafe juma

pembagian warisen alm Jendareh kaban

Pembagin warisen  kenca kelawesen Bp  Karo mergana ras nande br Tarigan ,tgl.15 Maret 2013  i-Sarimunte
1.Sabah singiling-ngiling ras taneh darat man : Jamin Kaban ( Bp Debi )
2.Sabah si mbergeh ras taneh darat  ibagi dua  Peten kaban ( Bp seri ) ras Kuat kaban
  ( Bp erik )
3.Taneh darat I kerangen kitik  ibagi telu man Bp Debi,Bp Sri ras Bp Erik
4.Rumah ras  reba jahen kuta  la ibagi  milik bersama Bp Debi,Bp Sri ras Bp Erik
5.rumah  4 jabu ,milik bersama anak sidiberu ( nd rahel.nd ida.nd vera )
6.Rumah pernantin ras tapak ibagi telu man Bp Debi,Bp Sri ras Bp Erik
7.samandah milik bersama Bp Debi,Bp Sri ras Bp Erik ,ijadiken tambak, ras uruk tongkoh
Bagenda me ulih Runggun arih ersada ,ihadiri kalimbubu,sembuyak ras anak beru
Mewakili :
Anak singalo warisen : Paten kaban,kuat kaban,jamin kaban
Sembuyak/senina       : oder kaban ( Bp limah ) ras jago surbakti ( bp Simin )
Kalimbubu                    :  Muat ngenana Tarigan ( Bp Bage Tarigan )
Anak beru tua              :   Piher Ginting (Bp Adam Ginting)
Anak beru cekoh baka  : Beres Ginting ( Bp Timannta )

…………………………………….bujur ras mejuah juah kita kerina

Remaja, harapan dan reaalita

Remaja (harapan dan realita)   dalam pandangan Pt P Kaban




Ditengah  Keluarga
Realita
1.       Melakukan komenikasi yang baik dengan semua anggota keluarga secara alami ( tulus ) tercipta ketaatan yang murni

2.       Ketaatan yang semu dalam arti taat /baik saat berhadapan saja

3.       Tidak jelas /komenikasi nggak nyambung antara anggota keluarga
harapan  :
Melakukan komenikasi yang baik dengan semua anggota keluarga secara terencana dengan  baik
sebagai akibat keluarga Kristen
( percaya kepada Kristus menyediakan waktu khusus )
Ditengah masyarakat
Realita
1.Bergaul secara normal saja
    tidak membuta masalah/  
   dapat mengendalikan diri

2.tergantung  teman nya bergaul

3.sumber masalah
harapan  
Bergaul secara normal saja
 tidak membuta masalah/  
 dapat mengendalikan diri
serta kreatif
Dilingkungan sekolah
Realita
1.       Menunjukkan jati diri sebagai siswa Yang bisa berprestasi  dan berkarakter

2.       Berlaku sebagai siswa biasa-biasa saja

3.       Merugikan diri sendiri
Dan orang lain
                 harapan         
Berlaku sebagai siswa- luar biasa saja
-nampak kemajuan dan jelas  
  arah kegiatannta dalam
  memakai waktu

 


Rectangular Callout: • Ketua KAKR Moderamen ; 2000-2010
• Pembina Rubrik  SMAN Laubaleng   ; 1985 -1999
• Pembina Rubrik  SMAN2 kabanjahe ; 2000-2007
• Ketua TIM PAUD GBKP 2010-2015
• Guru SMKN1 Kabanjahe ( Program Multimedia )
Kepala SMP-SMA Immanuel Kabanjahe 2003 sd sekarang

Sabtu, 26 Agustus 2017

fisika nkls X.1


logo paud GBKP 2010 PEBRUARI 2011
         TIM PAUD Moderamen GBKP
    Sekretariat PAUD : Kristen No.16 Kelurahan Padang Mas KP.22115 Kabanjahe
Pernah mendengar kalimat seperti ini: "Anak Anda pintar sekali, pasti IQ-nya tinggi."Dulu, kecerdasan seseorang memang  dikaitkan atau diukur dengan Intelligence Quotion (IQ). Anak yang IQ-nya tinggi dianggap cerdas, bahkan yang IQ-nya di atas 140 seperti Albert Einstein disebut genius. Sebaliknya IQ rendah juga dihubungkan dengan ketidak-cerdasan atau bodoh.
Sebenarnya, kecerdasan seseorang tidak dapat diukur dengan satu tolok ukur saja seperti IQ.  Bahkan hasil tes IQ sangat terpengaruh dengan kondisi pada saat seseorang menjalani tes. Tempat tes yang kurang nyaman, kondisi fisik yang kurang baik juga ikut mempengaruhi hasil tes IQ.
Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengemukakan teori Kecerdasan Majemuk. yang meliputi beberapa jenis kecerdasan Setiap orang memiliki bidang-bidang kecerdasan yang menonjol, di lain pihak, kecerdasan lain kurang berkembang. 
Kecerdasan majemuk secara garis besar terdiri dari 9 jenis kecerdasan:
1.Kecerdasan Bahasa
Kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri. Berhubungan kemampuan mengolah bahasa dan kata-kata, di antaranya berbicara, menulis puisi, dsb
2.Kecerdasan Logika - Matematika
Kemampuan memahami penalaran dan logika, hubungan sebab akibat, kemampuan mengenali pola, mengolah angka.
3.Kecerdasan Visual - Spatial
Kemampuan yang berhubungan dengan penglihatan, seperti gambar, diagram, peta, karya seni, dan kemampuan menciptakan gambar mental
4.Kecerdasan Musik
kemampuan mengenali nada dan musik, memainkan alat musik, mengarang lagu
5.Kecerdasan Fisik
Kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk memecahkan masalah, membuat atau menghasilkan sesuatu dan tentu saja olah tubuh seperti sport, menari, dsb
6.Kecerdasan Alam
Kecerdasan alam banyak berhubungan dengan alam, flora dan fauna, misalnya mampu mengenali jenis hewan dan tumbuhan lebih dari orang lain, kegemaran mengamati alam, mengkoleksi benda-benda alam seperti batu-batuan dan tumbuhan, memelihara hewan
7.Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan mengenali diri sendiri, siapa diri kita, apa yang dapat kita lakukan, apa yang ingin kita lakukan, nilai-nilai hidup yang kita yakini, dsb
8.Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan memahami orang lain. 
9.Kecerdasan Spiritual
Kemampuan memahami pertanyaan tentang kehidupan dan pengalaman spiritual
             Perlu diingat:
1.    Semua orang memiliki semua jenis kecerdasan majemuk
2.   Setiap orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai  tingkat tertentu  
3.   Semua kecerdasan  saling berhubungan dan bekerja sama 
4.   Seseorang memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol, sementara beberapa kecerdasan lain kurang berkembang 
5.   Setiap jenis kecerdasan dapat terus ditingkatkan dengan  melatihnya. Misalnya, seseorang  memiliki kecerdasan logika  matematika yang tinggi namun karena tidak pernah dilatih, kecerdasan itu kurang berkembang 
      Setiap anak, dan orang dewasa,  memiliki beberapa kecerdasan yang menonjol, kecerdasan itu perlu terus dikembangkan. Otak manusia bersifat plastis (Plastisitas otak), artinya mudah dibentuk. Kita memiliki kesempatan seumur hidup karena otak kita tidak pernah berhenti berkembang. Apa yang kita alami dan pelajari mengubah struktur otak kita. Dengan memilih aktivitas yang sesuai, kita dapat meningkatkan kecerdasan kita lebih baik lagi.
     Dikutip Pt P Kbn(RPI 2014) Sumber: http://www.pbs.org/wnet/gperf/education/ed_mi_overview.htm

Sabtu, 19 Agustus 2017

sembilan kecerdasan paud


logo paud GBKP 2010 PEBRUARI 2011
         TIM PAUD Moderamen GBKP
    Sekretariat PAUD : Kristen No.16 Kelurahan Padang Mas KP.22115 Kabanjahe
Pernah mendengar kalimat seperti ini: "Anak Anda pintar sekali, pasti IQ-nya tinggi."Dulu, kecerdasan seseorang memang  dikaitkan atau diukur dengan Intelligence Quotion (IQ). Anak yang IQ-nya tinggi dianggap cerdas, bahkan yang IQ-nya di atas 140 seperti Albert Einstein disebut genius. Sebaliknya IQ rendah juga dihubungkan dengan ketidak-cerdasan atau bodoh.
Sebenarnya, kecerdasan seseorang tidak dapat diukur dengan satu tolok ukur saja seperti IQ.  Bahkan hasil tes IQ sangat terpengaruh dengan kondisi pada saat seseorang menjalani tes. Tempat tes yang kurang nyaman, kondisi fisik yang kurang baik juga ikut mempengaruhi hasil tes IQ.
Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengemukakan teori Kecerdasan Majemuk. yang meliputi beberapa jenis kecerdasan Setiap orang memiliki bidang-bidang kecerdasan yang menonjol, di lain pihak, kecerdasan lain kurang berkembang. 
Kecerdasan majemuk secara garis besar terdiri dari 9 jenis kecerdasan:
1.Kecerdasan Bahasa
Kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri. Berhubungan kemampuan mengolah bahasa dan kata-kata, di antaranya berbicara, menulis puisi, dsb
2.Kecerdasan Logika - Matematika
Kemampuan memahami penalaran dan logika, hubungan sebab akibat, kemampuan mengenali pola, mengolah angka.
3.Kecerdasan Visual - Spatial
Kemampuan yang berhubungan dengan penglihatan, seperti gambar, diagram, peta, karya seni, dan kemampuan menciptakan gambar mental
4.Kecerdasan Musik
kemampuan mengenali nada dan musik, memainkan alat musik, mengarang lagu
5.Kecerdasan Fisik
Kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk memecahkan masalah, membuat atau menghasilkan sesuatu dan tentu saja olah tubuh seperti sport, menari, dsb
6.Kecerdasan Alam
Kecerdasan alam banyak berhubungan dengan alam, flora dan fauna, misalnya mampu mengenali jenis hewan dan tumbuhan lebih dari orang lain, kegemaran mengamati alam, mengkoleksi benda-benda alam seperti batu-batuan dan tumbuhan, memelihara hewan
7.Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan mengenali diri sendiri, siapa diri kita, apa yang dapat kita lakukan, apa yang ingin kita lakukan, nilai-nilai hidup yang kita yakini, dsb
8.Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan memahami orang lain. 
9.Kecerdasan Spiritual
Kemampuan memahami pertanyaan tentang kehidupan dan pengalaman spiritual
             Perlu diingat:
1.    Semua orang memiliki semua jenis kecerdasan majemuk
2.   Setiap orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai  tingkat tertentu  
3.   Semua kecerdasan  saling berhubungan dan bekerja sama 
4.   Seseorang memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol, sementara beberapa kecerdasan lain kurang berkembang 
5.   Setiap jenis kecerdasan dapat terus ditingkatkan dengan  melatihnya. Misalnya, seseorang  memiliki kecerdasan logika  matematika yang tinggi namun karena tidak pernah dilatih, kecerdasan itu kurang berkembang 
      Setiap anak, dan orang dewasa,  memiliki beberapa kecerdasan yang menonjol, kecerdasan itu perlu terus dikembangkan. Otak manusia bersifat plastis (Plastisitas otak), artinya mudah dibentuk. Kita memiliki kesempatan seumur hidup karena otak kita tidak pernah berhenti berkembang. Apa yang kita alami dan pelajari mengubah struktur otak kita. Dengan memilih aktivitas yang sesuai, kita dapat meningkatkan kecerdasan kita lebih baik lagi.
     Dikutip Pt P Kbn(RPI 2014) Sumber: http://www.pbs.org/wnet/gperf/education/ed_mi_overview.htmlPernah mendengar kalimat seperti ini: "Anak Anda pintar sekali, pasti IQ-nya tinggi."Dulu, kecerdasan seseorang memang  dikaitkan atau diukur dengan Intelligence Quotion (IQ). Anak yang IQ-nya tinggi dianggap cerdas, bahkan yang IQ-nya di atas 140 seperti Albert Einstein disebut genius. Sebaliknya IQ rendah juga dihubungkan dengan ketidak-cerdasan atau bodoh.
Sebenarnya, kecerdasan seseorang tidak dapat diukur dengan satu tolok ukur saja seperti IQ.  Bahkan hasil tes IQ sangat terpengaruh dengan kondisi pada saat seseorang menjalani tes. Tempat tes yang kurang nyaman, kondisi fisik yang kurang baik juga ikut mempengaruhi hasil tes IQ.
Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengemukakan teori Kecerdasan Majemuk. yang meliputi beberapa jenis kecerdasan Setiap orang memiliki bidang-bidang kecerdasan yang menonjol, di lain pihak, kecerdasan lain kurang berkembang. 
Kecerdasan majemuk secara garis besar terdiri dari 9 jenis kecerdasan:
1.Kecerdasan Bahasa
Kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri. Berhubungan kemampuan mengolah bahasa dan kata-kata, di antaranya berbicara, menulis puisi, dsb
2.Kecerdasan Logika - Matematika
Kemampuan memahami penalaran dan logika, hubungan sebab akibat, kemampuan mengenali pola, mengolah angka.
3.Kecerdasan Visual - Spatial
Kemampuan yang berhubungan dengan penglihatan, seperti gambar, diagram, peta, karya seni, dan kemampuan menciptakan gambar mental
4.Kecerdasan Musik
kemampuan mengenali nada dan musik, memainkan alat musik, mengarang lagu
5.Kecerdasan Fisik
Kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk memecahkan masalah, membuat atau menghasilkan sesuatu dan tentu saja olah tubuh seperti sport, menari, dsb
6.Kecerdasan Alam
Kecerdasan alam banyak berhubungan dengan alam, flora dan fauna, misalnya mampu mengenali jenis hewan dan tumbuhan lebih dari orang lain, kegemaran mengamati alam, mengkoleksi benda-benda alam seperti batu-batuan dan tumbuhan, memelihara hewan
7.Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan mengenali diri sendiri, siapa diri kita, apa yang dapat kita lakukan, apa yang ingin kita lakukan, nilai-nilai hidup yang kita yakini, dsb
8.Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan memahami orang lain. 
9.Kecerdasan Spiritual
Kemampuan memahami pertanyaan tentang kehidupan dan pengalaman spiritual
             Perlu diingat:
1.    Semua orang memiliki semua jenis kecerdasan majemuk
2.   Setiap orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai  tingkat tertentu  
3.   Semua kecerdasan  saling berhubungan dan bekerja sama 
4.   Seseorang memiliki beberapa jenis kecerdasan yang menonjol, sementara beberapa kecerdasan lain kurang berkembang 
5.   Setiap jenis kecerdasan dapat terus ditingkatkan dengan  melatihnya. Misalnya, seseorang  memiliki kecerdasan logika  matematika yang tinggi namun karena tidak pernah dilatih, kecerdasan itu kurang berkembang 
      Setiap anak, dan orang dewasa,  memiliki beberapa kecerdasan yang menonjol, kecerdasan itu perlu terus dikembangkan. Otak manusia bersifat plastis (Plastisitas otak), artinya mudah dibentuk. Kita memiliki kesempatan seumur hidup karena otak kita tidak pernah berhenti berkembang. Apa yang kita alami dan pelajari mengubah struktur otak kita. Dengan memilih aktivitas yang sesuai, kita dapat meningkatkan kecerdasan kita lebih baik lagi.

     Dikutip Pt P Kbn(RPI 2014) Sumber: http://www.pbs.org/wnet/gperf/education/ed_mi_overview.html